Loading...
Jumat, Desember 07, 2012

Napak Tilas Manusia Perahu Di Pulau Galang

Batam - HarianKepri : Dari berbagai sumber historis, Pulau Galang dan beberapa wilayah di Kepulauan Riau pada masa perang Vetnam Utara dan Selatan, dijadikan sebagai “tanah persinggahan,” oleh warga Vietnam yang melakukan eksodus besar-besaran akibat perang saudara yang tidak berkesudahan. Mereka berlayar dari Vietnam secara sembunyisembunyi dengan menggunakan perahu - perahu kayu. Pengungsi Vietnam tiba di Indonesia pertama kali pada 22 Mei 1975 dengan 24 orang. Mereka mendarat di Pulau Laut. Setelahnya, dalam jangka yang relatif pendek, sebanyak 45 ribu pengungsi membanjiri Kepulauan Riau (Tanjungunggat, Air Raja dan Bintan Timur).

Dari berbagai sumber historis, Pulau
Galang dan beberapa wilayah di Kepulauan Riau pada masa perang Vetnam Utara dan Selatan, dijadikan sebagai “tanah persinggahan,” oleh warga Vietnam yang melakukan eksodus besar-besaran akibat perang saudara yang tidak berkesudahan. Mereka berlayar dari Vietnam secara sembunyisembunyi dengan menggunakan perahuperahu kayu. 


Pengungsi Vietnam tiba di Indonesia pertama kali pada 22 Mei 1975
dengan 24 orang. Mereka mendarat di Pulau Laut. Setelahnya, dalam jangka
yang relatif pendek, sebanyak 45 ribu pengungsi membanjiri Kepulauan Riau
(Tanjungunggat, Air Raja dan Bintan Timur).


Eksodus besar-besaran warga Vietnam ini lalu jadi isu internasional dan pada tanggal 2 November 1979, PBB melalui UNHCR menelurkan Persetujuan Jenewa.


Isinya, disetujui bahwa masalah pengungsi Vietnam ditangani oleh UNHCR. Kemudian, sebagai sebuah rasa solidaritas, Pemerintah Indonesia menyediakan Pulau Galang sebagai tempat transit bagi pengungsi Vietnam. Pada September 1980, sebuah tindakan kongkrit dilakukan pemerintah Indonesia dengan pembentukan Komando Satuan Pengamanan dan Perawatan Pengungsi Vietnam di Pulaua Galang.

Melalui PT Oto Perkasa Konstruksi, Indonesia membangun kamp, termasuk 100 barak yang mampu menampung 50 orang. Pemerintah lalu membangun system perairan dan listrik di tahun yang sama. Setelah barak pertama rampung, pemerintah menempatkan 816 pengungsi. Pasca ini, ternyata makin hari semakin banyak pengungsi yang datang ke pulau ini.


H/K


0 komentar:

Posting Komentar

 
Toggle Footer
TOP