Batam-HarianKepri : Masjid Agung Batam yang berdiri megah di kawasan civic center, Batam Center ini merupakan mesjid kebanggaan masyarakat Kepulauan Riau. Keberadaannya dirancang sebagai sentra bagi pemenuhan kebutuhan fasilitas peribadatan untuk melayani penduduk Pulau Batam dan warga muslim di daerah Kepulauan Riau. Tempat yang representatif bagi menampung kegiatan umat Islam, mulai dari keagamaan,pendidikan, sosial, budaya maupun siar.
Sejak berdiri hingga kini, Mesjid Agung telah menasbihkan diri sebagai ikon wisata religi
di Batam. Mesjid yang bernama awal Mesjid Raya Batam ini didisain oleh Ir Achmad
Noe'man dari PT Birano dan mulai dibangun pada tahun 1999. Luas arealnya secara
keseluruhan mencapai ± 75.000 m2, mampu menampung jamaah (dalam mesjid) ±
3.500 jamaah dan (luar mesjid) ± 15.000 jamaah.
Ikhwal pergantian nama, mesjid ini sudah bermetamorfosa secara resmi menjadi
Mesjid Agung Batam sejak ditetapkan oleh Kementerian Agama RI pada Juli 2010 lalu
dan ditindaklanjuti dengan SK Walikota Batam. Pergantian nama tersebut mengikut
pada aturan Kementerian Agama, yang menyebut bahwa untuk kabupaten dan kota,
sebuah mesjid diubah namanya dan statusnya menjadi Masjid Agung. Mesjid Raya
sendiri diperuntukkan namanya bagi mesjid provinsi.
Secara filosofis, bangunan Mesjid Agung ini dirancang sebagai penggabungan dari dua
bentuk dasar yaitu balok bujur sangkar sebagai badan bangunan dan limas sama sisi
(teriris tiga bagian) sebagai kepala bangunan. Alasan dipilihnya kedua bentuk dasar
tersebut adalah: Balok Bujur Sangkar, merepresentasikan kompak dan kokoh sehingga
lebih memenuhi syarat untuk fungsi mesjid dalam membentuk keimanan yang kuat dan
lebih kepada pertimbangan memenuhi syarat untuk bangunan bentang besar atau
bebas kolom sehingga mampu menampung jamaah salat lebih besar.
Limas Sama Sisi (teriris tiga bagian), merupakan bentuk atap yang cocok untuk denah
bangunan bujur sangkar, mempunyai persepsi vertikalisme menuju satu titik di atas
sebagai simbol hubungan antara manusia dan Tuhan (habluminallah). Sedangkan irisan
tiga bagian merupakan simbol perjalanan hidup manusia (sebagai hamba Allah) dalam
tiga alam yaitu alam rahim, alam dunia, dan alam akhirat.
0 komentar:
Posting Komentar