Loading...
Jumat, Desember 07, 2012

Fetus itu Penyakit Langka

BATAM -HARIANKEPRI :
Kedua kelopak mata aurel berkedip-kedip mengikuti arah beberapa kamera yang berusaha membidik wajah mungilnya. Sambil sesekali mengeluarkan suara erangan, bayi perempuan berusia lima bulan itu seperti ingin berkomunikasi kepada orang-orang yang datang menjenguknya di kamar 366 Rumah Sakit Awal Bros. Mengalami kesakitan selama beberapa bulan belakangan ini, bayi yang bernama lengkap Isnaeni Aurelia Putri itu sekarang boleh bergerak bebas layaknya bayi seusianya.
Bagaimana tidak, baru saja lepas sepuluh hari, Aurel menjalani operasi akibat penyakit Fetus in fetu atau lebih familiar dengan bayi di dalam bayi yang dialaminya. Selama berbulan-bulan, Aurel harus menderita akibat adanya janin lain yang hidup di dalam perutnya. 

"Nggak ada keluhan apa-apa. Cuma waktu dia umur dua bulan baru ketahuan, tiba-tiba perutnya terus-menerus membesar," ungkap Ayu (28) ibunda Aurel.

Sambil sesekali bercanda dengan anak keduanya itu, Ayu kembali bercerita, saat itu pada pemeriksaan awal di RSHB, menurut dokter Aurel hanya mengalami kembung biasa. Namun herannya, bukannya kempis, kembung yang dialami Aurel terus membesar. Membuat bagian tubuh Aurel yang lainnya kurus kering. Bayi itu bahkan sempat mengalami sesak nafas.

"Karena nggak sembuh juga, kami bawa ke RSOB. Sampai sana di bilang tumor. Bahkan kalau dioperasi pun dia bisa nggak selamat. Mungkin karena usianya yang masih kecil," lanjut wanita berbaju coklat itu sambil menggendong putrinya itu. 

Merasa takut kehilangan buah hatinya, Ayu dan suaminya Ismail pun urung mengoperasi Aurel. 

"Dia memang nggak pernah rewel. Tapi kami yang takut, makanya kami bawa pulang saja dan tunda. Tapi lama-lama badannya makin habis," ujarnya pelan diiringi tawa lepas Aurel yang tiba-tiba pecah.

Lahir dengan berat empat kilogram dan panjang 50 sentimeter, semakin lama dengan kembar parasit yang ikut berkembang biak di perutnya, berat Aurel pun menjadi tidak sempurna.

"Sebelum operasi sekitar awal bulan November kemarin beratnya 6,4 kilogram. Sementara setelah kami operasi 23 November kemarin kembar parasitnya saja seberat 650 gram, sekarang berat badan dia tinggal 4,2 kilogram. Kasus Fetus in fetu atau adanya bayi di dalam bayi ini benar-benar jarang sekali. Mungkin ini yang pertama kali di Kepri," ujar Siti Iqbalwanty, SpBA, dokter spesialis bedah anak.

Melibatkan beberapa orang dokter, mulai dari dokter anastesi, dokter anak, bedah anak, radiologi, dan patalogi anatomi, menurut Siti, Aurel harus berada di meja operasi selama empat jam. 

Belum jelas benar apa yang menjadi penyebab penyakit ini, kata wanita berjilbab itu, keluhan utama penderita biasanya memang ukuran perut yang terus membengkak. Layaknya parasit, bayi lain yang tinggal di dalam perut Aurel terus menggerogoti tubuh induknya dan merugikan.

"Faktor keturunan bisa dilihat dari riwayat keluarga ada yang kembar atau tidak. Kembar biasa maksudnya yah. Sementara kalau dari makanan, virus, atau apapun belum ada secara detail hasil penelitiannya. Yang pasti ini adalah datang dari proses kehamilan," sebut dia.

Untuk itu, penting dalam usia kehamilan bagi orangtua untuk waspada. Pendeteksian dari usia kehamilan ibu, kata Siti bisa saja dilakukan melalui USG. Tapi itupun tergantung dari operator yang melakukan USG apakah jeli atau tidak.

"Nggak terlalu nampak, jadi nggak semua dokter kandungan bisa temukan kasus kayak ini. Ini tidak cuma untuk bayi perempuan saja, bayi lelaki pun bisa mengalaminya," kata Siti lagi.

Adapun kembar parasit Aurel, tambah Dr Devi Serevina, SpPA ahli patalogi anatomi RSAB, tidak berkembang dengan baik. Dari hasil pengangkatan, diketahui janin lain itu tidak memiliki kepala dan jantung. Hanya tulang belakang, sel otak, lemak, kulit, kuku, dan jari yang letaknya pun sembarang.

"Bertumbuh sesukanya, jadi kaki dimana, tangan dimana nggak beraturan. Organ yang kami temukan itu ada tulang belakang, rambut, dan beberapa lagi," pungkas Devi


Penulis : Vici

0 komentar:

Posting Komentar

 
Toggle Footer
TOP